Senin, 09 November 2009

Perekonomian dan Pembangunan Di Indonesia pada saat ini

Pembangunan Ekonomi Indonesia

Tinjauan Umum

Secara umum, ekonomi Indonesia mengalami perbaikan dan peningkatan pada tahun 2005. Produk Domestik Bruto (PDB, gbr. 1) meningkat setiap tahunnya, dari 3,8% pada tahun 2001 menjadi 5,6% pada tahun 2005. Keberlanjutan perbaikan pada tahun 2005 merupakan catatan penting karena dicapai setelah melewati beberapa kejadian seperti bencana tsunami dan gempa bumi di provinsi Aceh dan pulau Nias ; perubahan dalam prosedur anggaran yang berakibat lambatnya kucuran dana pembangunan; menurunnya nilai rupiah ; meningkatnya harga minyak dalam negeri,meningkatnya inflasi dan tingkat suku bunga.

Tingginya inflasi dan tingkat suku bunga menghambat baik konsumsi pribadi maupun pengeluaran iiv class="right">

Tingginya inflasi dan tingkat suku bunga menghambat baik konsumsi pribadi maupun pengeluaran investasi ketika tahun berganti. Pertumbuhan konsumsi pribadi (gbr.2) mengalami perlambatan 1 persentase poin menjadi 4.0%, pada saat pertumbuhan investasi tetap, setelah mengarah pada perbaikan, mengalami perlambatan sekitar 4 persentase poin ke 9,9%. Konsumsi Pemerintah meningkat sebesar 8% (gbr.3) demikian juga dengan tingkat tabungan. Hal ini membuktikan bahwa konsumsi pribadi menjadi penggerak pertumbuhan pada tahun-tahun terakhir, setelah mengalami kemunduran antara tahun 2001 dan 2004 (meskipun mengalami sedikit perbaikan pada tahun 2005).

Foreign Direct Investment (FDI) pada sektor selain minyak, gas dan keuangan meningkat dua kali lipat menjadi US$ 8,9 miliar dari US$ 4,6 miliar di tahun 2004. namun nilai ini masih kecil dibanding pada saat FDI sebesar US$ 39,7 miliar pada tahun 1995 (meliputi minyak, gas dan keuangan).

Subsidi bahan bakar menjadi sebuah isu sensitif pada tahun 2005 seiring dengan merambatnya harga minyak dunia, menambah beban berat anggaran serta mendorong tidak efisiennya penggunaan produk minyak tanah. Pada bulan Maret, Pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi produk ini menjadi 29% , akan tetapi dengan kurangnya kebijakan, kuatnya permintaan dan harga-harga yang melambung tinggi, mendorong meningkatnya impor minyak, menjadikan neraca pembayaran mengalami defisit pada kuarter kedua. Pasar keuangan bereaksi tajam; rupiah melemah pada bulan Agustus mencapai titik terendah sejak tahun 2002, pasar saham melemah dan modal perseorangan mengalir keluar dengan cepat. Cadangan devisa menipis lebih dari US$ 5 miliar dalam 5 bulan sampai September pada saat BI mempergunakan devisa untuk membiayai impor yang berhubungan dengan minyak dan sekaligus melakukan intervensi rupiah.

Pada bulan Oktober, Pemerintah mengambil langkah lebih berani yang menggandanya harga minyak dengan memotong biaya subsidi. Bank Indonesia juga menaikkan kebijakan tingkat suku bunga 1 bulan dengan 4% sampai 12,75% antara bulan September-Desember untuk mendukung rupiah dan menekan inflasi. Pergerakan ini untuk mengembalikan kepercayaan investor, namun juga menekan inflasi dan memperlambat pengeluaran konsumen.

Indonesia mengalami perlambatan secara signifikan pertumbuhan ekspor di sektor-sektor yang secara tradisional memiliki keuntungan komparatif termasuk mebel, minyak kelapa sawit, karet, tekstil, dan sepatu/sandal. Dalam beberapa kasus, ekspor mengalami kemunduran secara absolut. Tingkat pertumbuhan rata-rata untuk ekspor non-migas melambat sebesar 13% dalam tahun-tahun belakangan, dari semula sebesar 17% sebelum krisis keuangan Asia.

Meningkatnya biaya buruh, inflasi tinggi, dan nilai mata uang yang relatif menguat telah menggerus kemampuan ekonomi untuk bersaing di pasaran ekspor. IMF memperkirakan bahwa dalam tahun 2004, unit biaya buruh lebih tinggi 35% dalam dollar daripada sebelum 1997. Sementara, di saat yang bersamaan, RRC dan Viet Nam telah menjadi pesaing yang gigih bagi pasaran ekspor tradisional Indonesia. Pada 2005, ekspor tekstil dan pakaian jadi Indonesia ke pasar utamanya menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Terjadi penurunan di pasaran Uni Eropa, ketika kuota berakhir 31 Desember 2004. Namun Indonesia mendapatkan peningkatan pasar di Amerika Serikat terutama untuk pasaran ekspor pakaian katun (hingga 17%) pada 2005. Persaingan ini akan semakin ketat dengan adanya Bangladesh dan India.

Investasi yang lemah secara umum juga menghambat daya kompetisi Indonesia. Hal ini tidak hanya karana kurangnya investasi bidang manufaktur, namun juga di sektor transportasi, pelabuhan, dan infrastruktur lain yang mempengaruhi biaya eksportir.

Prospek Ekonomi Indonesia 2007-2011

Dalam jangka waktu menengah (2007-2011), kinerja ekonomi Indonesia terlihat menggembirakan. Langkah percepatan pelaksanaan reformasi kebijakan struktural dan mempertahankan stabilitas makroekonomi adalah kunci meraih pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan berkelanjutan.

Untuk mensukseskan pelaksanaan reformasi struktural, Indonesia harus meningkatkan arus investasi dan mengatasi berbagai masalah perburuhan yang ada. Salah satu tujuan perkuatan struktur ekonomi melalui peningkatan arus investasi adalah memperbesar penyerapan angkatan kerja. Dengan angka penyerapan angkatan kerja yang tinggi tingkat pengangguran angka dan kemiskinan akan turun yang pada akhirnya akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang baik. Beberapa tolok ukur utama dalam menangani masalah pengangguran dan kemiskinan adalah:

1. Kebijakan Moneter dan Fiskal

Di sektor moneter, Bank Indonesia akan meneruskan upayanya untuk memperbaiki dan meningkatkan berbagai tolok ukur perkuatan stabilitas moneter guna mendukung ekonomi nasional yang berkelanjutan. Di sektor fiskal, Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan sektor ini dengan mempertahankan konsolidasi keuangan pemerintah untuk menjaga kelangsungan kondisi fiskal dan meningkatkan stabilitas makro.

2. Kebijakan Investasi dan Ketenagakerjaan

Kebijakan peningkatan pertumbuhan ekonomi perlu difokuskan pada penciptaan lapangan kerja. Beberapa program ekonomi dapat dilaksanakan guna meningkatan pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor investasi. Program-program yang berkaitan dengan peningkatan iklim investasi dan infrastruktur perlu dilanjutkan deAngan memusatkan perhatian di bidang pengawasan dan penyelesaian masalah yang muncul dalam pelaksanaan kebijakan seperti penegakan hukum, reformasi birokrasi, dan ketenagakerjaan. Sementara itu, kebijakan ketenagakerjaan perlu difokuskan ke upaya (i) peningkatan angka kesempatan kerja dan (ii) intensifikasi produktivitas angkatan kerja.


http://www.indonesian-consulate.hk/new/index.php?do=business&language=ind&page=2

Konsep Ilmu Ekonomi Pembangunan

KONSEP ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN

EKONOMI PEMBANGUNAN


Suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut supaya negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi.

PEMBANGUNAN EKONOMI

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya a t a u
Suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang
Analisis Ekonomi Pembangunan = Permasalahan Negara Sedang Berkembang

PERHATIAN TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI

Sebelum PD II para ilmuwan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi, karena faktor-faktor sbb :

  1. Masih banyak negara sebagai negara jajahan
  2. Kurang adanya usaha dari tokoh masyarakat untuk membahas pembangunan ekonomi. Lebih mementingkan usaha untuk meraih kemerdekaan dari penjajah.
  3. Para pakar ekonomi lebih banyak menganalisis kegagalan ekonomi dan tingginya tingkat pengangguran (depresi berat)

Pasca PD II (Th. 1942), banyak negara memperoleh kemerdekaan (al : India, Pakistan, Phillipina, Korea & Indonesia), perhatian terhadap pembangunan ekonomi mulai berkembang disebabkan oleh :
  1. Negara jajahan yang memperoleh kemerdekaan
  2. Berkembangnya cita-cita negara yang baru merdeka untuk mengejar ketertinggalannya di bidang ekonomi.
    Adanya keinginan dari negara maju untuk membantu negara berkembang dalam mempercepat
  3. pembangunan ekonomi.

PENGGOLONGAN NEGARA-NEGARA DUNIA

I. Berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakat :

a. Negara Dunia Ke-I (First World)
(Negara Maju / Developed Country)


Eropa Barat (Inggris, Perancis, Belanda, Portugis, Jerman Barat)
Amerika Utara (USA, Kanada)
Australia, New Zeland, Jepang, Korea, China

b. Negara Dunia Ke-II (Second World)
(Negara Maju / Developed Country)

-
Eropa Timur (Rusia, Polandia, Jerman Timur, Cekoslowakia)

c. Negara Dunia Ke-III (Third World)
(Negara Sedang Berkembang / Negara Selatan
)

-
Sebagian besar Asia (kecuali Jepang, Korea dan China),
- Negara-negara Afrika
- Negara-negara Amerika Latin (Amerika Tengah dan Selatan).

PENGGOLONGAN NEGARA-NEGARA DUNIA

II. Berdasarkan pada Tingkat Pendapatan
Perkapita :

a.Negara Maju (Developed Country) > U$ 2.000
b.Negara Semi Maju (Semi Developing Country) > U$ 400
c.Negara Miskin (Under Developing Country) < U$ 400
Sumber :
World Bank, 1999.

Tujuan Analisis Ekonomi Pembangunan :
  1. Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan ketiadaan pembangunan.
  2. Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan keterlambatan pembangunan.
  3. Mengemukakan cara-cara pendekatan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah- masalah yang dihadapi sehingga mempercepat jalannya pembangunan.
Bidang-bidang penting yang dianalisis dalam Ekonomi Pembangunan :

1. Masalah pembentukan modal (investasi)

2. Masalah perdagangan luar negeri (Ekspor & Impor)
3. Masalah pengerahan tabungan (Saving)
4. Masalah bantuan luar negeri
5. Masalah dalam sektor pertanian atau industri
6. Masalah pendidikan dan peranannya dalam menc
iptakan pembangunan

PEMBANGUNAN EKONOMI & PERTUMBUHAN EKONOMI

PEMBANGUNAN EKONOMI ;
  1. PENINGKATAN PENDAPATAN PERKAPITA MASYARAKAT PERTAMBAHAN GDP > TINGKAT PERTAMBAHAN PENDUDUK
  2. PENINGKATAN GDP DIBARENGI DENGAN PEROMBAKAN STRUKTUR EKONOMI TRADISIONAL KE MODERNISASI
  3. PEMBANGUNAN EKONOMI UNTUK MENYATAKAN PERKEMBANGAN EKONOMI PADA NYSB.

PERTUMBUHAN EKONOMI ;
  1. KENAIKAN GDP TANPA MEMANDANG TINGKAT PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI EKONOMI.
  2. PERTUMBUHAN EKONOMI UTK MENYATAKAN PERKEMBANGAN EKONOMI NEGARA MAJU.

SEBAB-SEBAB PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI :


1. KEINGINAN NEGARA UNTUK MENGEJAR KETINGGALAN
2. PERTUMBUHAN PENDUDUK
3. ADANYA KEHARUSAN NEGARA MAJU UNTUK MEMBANTU NYSB
4. ADANYA PERIKEMANUSIAAN THD NYSB

METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL


1.
METODE PRODUKSI (Production Methode)
2. METODE PENDAPATAN (Income Methode)
3. METODE PENGELUARAN (Expenditure Methode)

11 SEKTOR PRODUKTIF PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL :

1. PERTANIAN
2. INDUSTRI PENGOLAHAN
3. PERTAMBANGAN DAN GALIAN
4. LISTRIK
5. AIR DAN GAS
6. BANGUNAN
7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
8. PERDAGANGAN
9. BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
10. SEWA RUMAH
11. PERTAHANAN
12. JASA LAINNYA

CARA PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1.
PENDAPATAN NASIONAL HARGA BERLAKU
(NOMINAL) (CURRENT PRICE)

2. PENDAPATAN NASIONAL HARGA TETAP (RIIL)
(CONSTANT PRICE)

PENDAPATAN PERKAPITA PERTAHUN PERLU DIKETAHUI UNTUK :

1. MEMBANDINGKAN TINGKAT KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DARI MASA KE MASA

2. MEMBANDINGKAN LAJU PERKEMBANGAN
EKONOMI ANTAR BERBAGAI NEGARA

3. MELIHAT BERHASIL TIDAKNYA PEMBANGUNAN
EKONOMI SUATU NEGARA.

TINGKAT PENDAPATAN PERKAPITA TIDAK SEPENUHNYA MENCERMINKAN TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN TINGKAT PEMBANGUNAN SUATU NEGARA, KARENA :
  1. KELEMAHAN-KELEMAHAN YG BERSUMBER DARI KETIDAKSEMPURNAAN DALAM MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL DAN PENDAPATAN PERKAPITA.
  2. KELEMAHAN-KELEMAHAN YG BERSUMBER DARI KENYATAAN BAHWA TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BUKAN SAJA DITENTUKAN OLEH TINGKAT PENDAPATAN MEREKA TETAPI JUGA OLEH ADANYA FAKTOR-FAKTOR LAIN.

KELEMAHAN 1
  1. Kelemahan metodologis & statistis dalam menghitung pendapatan perkapita dgn nilai mata uang sendiri maupun mata uang asing
  2. Terjadi penafsiran yang salah / terlalu rendah thd negara miskin karena jenis-jenis kegiatan di negara miskin terdiri dari unit-unit kecil dan tersebar di berbagai pelosok shg tidak dimasukkan dalam variabel perhitungan pendapatan nasional
  3. Nilai tukar resmi mata uang suatu negara dengan valuta asing tidak mencerminkan perbandingan harga kedua negara, walaupun dalam teori dikatakan nilai tukar ini menyatakan harga

KELEMAHAN 2


FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG MENENTUKAN PENDAPATAN DARI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SUATU NEGARA :
1. FAKTOR EKONOMI :

  • STRUKTUR UMUR PENDUDUK
  • DISTRIBUSI PENDAPATAN TIDAK MERATA, SEBAGIAN TIDAK MENIKMATI HASIL PEMBANGUNAN.
  • CORAK PENGELUARAN MASYARAKAT BERBEDA
  • MASA LAPANG / WAKTU SENGGANG TINGGI
  • PEMBANGUNAN EKONOMI TDK HANYA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT TETAPI JUGA HARUS MENGURANGI JUMLAH PENGANGGURAN.

FAKTOR NON EKONOMI :

-
PENGARUH ADAT ISTIADAT
- KEADAAN IKLIM DAN ALAM SEKITAR
-
KETIDAKBEBASAN BERTINDAK DAN MENGELUARKAN PENDAPAT DAN BERTINDAK

INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER & NON MONETER

INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER


1.
PENDAPATAN PERKAPITA
2. Indikator Kesejahteraan Ekonomi Bersih (Net Economic Welfare) Diperkenalkan William Nordhaus dan James Tobin (1972), menyempurnakan nilai-nilai GNP untuk memperoleh indikator ekonomi yg lebih baik, dgn dua cara :
a. Koreksi Positip : Memperhatikan waktu senggang (leisure time) dan perekonomian sektor informal.
b. Koreksi Negatif : Kerusakan lingkungan oleh kegiatan pembangunan

INDIKATOR PEMBANGUNAN NON MONETER

1. Indikator Sosial
Oleh Backerman ; dibedakan 3 kelompok :
  • Usaha membandingkan tingkat kesejahteraan masy. di dua negara dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional, dipelopori oleh Collin Clark dan Golbert dan Kravis.
  • Penyesuaian pendapatan masy. dibandingkan dengan mempertimbangkan tingkat harga berbagai negara.
  • Usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan data yg tdk bersifat moneter (non monetary indicators). Indikator non moneter yg disederhanakan (modified non-monetary indicators).

Indeks Kualitas Hidup dan Pembangunan Manusia (IPM)

Morris D : Physical Quality of Life Index (PQLI) Indeks Kualitas Hidup (IKH) yaitu gabungan tiga faktor :

1. Tingkat Harapan Hidup
2. Angka Kematian
3. Tingkat Melek Huruf
.

Sejak thn 1990 UNDP mengembangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (Human Development Index = HDI) :

(1). Tingkat harapan hidup
(2). Tingkat melek huruf masyarakat dan
(3). Tingkat pendapatan riil perkapita masyarakat
berdasarkan daya beli masing-masing negara.

Besarnya indeks 0 s/d 1. Semakin mendekati 1 berarti indeks pembangunan manusianya tinggi demikian sebaliknya.

Indikator Campuran
BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) Pendidikan : tingkat pendidikan, tingkat melek huruf & tingkat partisipasi pendidikan.


1. Kesehatan
rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan

2. Perumahan
sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu rumah

3. Angkatan Kerja
partisipasi tenaga kerja, jml jam kerja, sumber penghasilan utama, status pekerjaan

4. Keluarga Berencana dan Fertilisasi
Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, penggunaan alat kontrasepsi

5. Ekonomi
Tingkat konsumsi perkapita

6. Kriminalitas
Jumlah pencurian pertahun, jumlah pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan pertahun.

7. Perjalanan wisata
Frekuensi perjalanan wisata pertahun

8. Akses di media massa
Jumlah surat kabar, jumlah radio dan jumlah televisi


http://budirismayadi.tripod.com/ekbang-1.htm

Minggu, 01 November 2009

pengertian gaji dalam akuntansi

Pengertian Gaji Secara Umum

    Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji sering juga disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan suatu bentuk kompensasi, yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas prestasi kerja yang diberikan kepada seorang pegawai. Perbedaan gaji dan upah hanya terletak pada kuatnya ikatan kerja dan jangka waktu penerimaannya. Seseorang menerima gaji apabila ikatan kerjanya kuat, sedang seseorang menerima upah apabila ikatannya kerjanya kurang kuat. Dilihat dari jangka waktu penerimaannya, gaji pada umumnya diberikan pada setiap akhir bulan, sedang upah diberikan pada setiap hari ataupun setiap minggu. Dalam hal ini, pengertian gaji untuk seterusnya disebut sebagai gaji pokok.

    Besarnya gaji pokok yang diberikan kepada seorang karyawan, biasanya sangat tergantung dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki, kemampuan maupun pengalaman kerjanya.

    Tunjangan adalah unsur-unsur balas jasa yang diberikan dalam nilai rupiah secara langsung kepada karyawan individual dan dapat diketahui secara pasti. Tunjangan diberikan kepada karyawan dimaksud agar dapat menimbulkan/meningkatkan semangat kerja dan kegairahan bagi para karyawan. Adapun pelbagai macam tunjangan yang terdapat di-Lembaga Pendidikan Komputer IMKA dan dibagi bersama gaji terdiri atas :

    1. Tunjangan Jabatan

      Tunjangan ini hanya diberikan kepada mereka-mereka yang mempunyai jabatan tertentu, seerpti misalnya: Pengawas, Kepala Bagian, Manajer, ataupun Direktur. Besarnya tunjangan jabatan untuk masing-masing personil tidaklah sama. Hal ini sangat tergantung dengan beban pekerjaan, prestasi yang dihasilkan serta beratnya tangggung jawab pekerjaan yang dipikul. Tunjangan jabatan biasanya diberikan bersama-sama dengan gaji pokok.

    2. Tunjangan Lembur.

      Setiap karyawan yang bekerja diluar jam kerja ataupun karyawan yang bekerja pada hari-hari libur, ataupun karyawan yang memiliki jam-kerja lebih besar dari 8 jam dalam sehari, maka sesuai dengan peraturan pemerintah, karyawan yang bersangkutan berhak untuk menerima tunjangan lembur. Besarnya tunjangan lembur ini sangatlah bervariasi, tetapi biasanya setiap perusahaan sudah memiliki peraturan tersendiri yang mengatur secara khusus mengenai besarnya tunjangan lembur setiap karyawan yang mereka miliki. Karyawan bagian pemasaran biasanya tidak memiliki fasilitas yang berupa tunjangan lembur, karena prestasi mereka diukur berdasar omzet penjualan yang mereka hasilkan. sebagai gantinya, biasanya mereka akan mendapat bonus yang besarnya sesuai dengan apa yang mereka hasilkan kepada perusahaan.

    3. Pemberian Fasilitas Kredit

      Kredit yang diberikan perusahaan kepada karyawan, biasanya berupa :

      1. Kasbon

        Merupakan suatu fasilitas yang bisa digunakan oleh para karyawan untuk mengambil sebagian gaji yang akan diterimanya terlebih dahulu. Pada saat akhir bulan, gaji karyawan tersebut akan dipotong sesuai dengan jumlah kasbon yang ada. Pembayaran kasbon biasanya dilakukan pada saat akhir bulan, yaitu pada saat yang bersangkutan menerima gaji.

      2. Hutang Kepada Perusahaan

        Karyawan dapat mengajukan permohonan peminjaman uang kepada perusahaan dengan cara pembayaran angsuran selama satu periode tertentu, misalnya dalam jangka waktu satu tahun dengan tanpa dibebani bunga. Pembayaran angsuran hutang karyawan, biasanya dilakukan pada saat akhir bulan, yaitu pada saat yang bersangkutan menerima gaji.

        Besarnya gaji pokok ataupun tunjangan yang diberikan kepada karyawan, pada saat-saat tertentu akan di-evaluasi. Ada kemungkinan bahwa besarnya tunjangan ataupun fasilitas yang diberikan kepada karyawan, akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karyawan yang bersangkutan mungkin sudah tidak menjabat pada posisi tersebut, sehingga karyawan yang bersangkutan tidak berhak lagi untuk menerimanya

        Dengan demikian, selain menerima gaji pokok yang besarnya telah ditentukan, pada umumnya setiap karyawan juga akan menerima pelbagai macam tunjangan serta dikurangi dengan pelbagai macam kewajiban yang harus dibayarkan kepada perusahaan. Secara umum dapatlah dikatakan, bahwa komponen gaji yang diterima seseorang, pada umumnya terdiri atas : Gaji Pokok + Aneka Tunjangan - Aneka Potongan.

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/lembar01.html